Kamis, 01 November 2012

SYAHARYE JAANG: kita tidak bicara kuat-kuatan

TIDAK terasa setahun masa kepemimpinan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Wakil Wali Kota Nusyirwan Ismail. Begitu banyak program, visi dan misi yang dikampanyekan dalam Pilkada 2010 lalu. Khusus setahun yang sudah berlalu dan empat tahun tersisa, Sapos mewawancarai Wali Kota Syaharie Jaang (SJ). Sapos: Selama setahun ini, apa kelebihan menjadi wali kota dari pada wakil wali kota ? SJ: Sedikit banyaknya keputusan diambil sendiri. Namun kebijakan bersama menata kota Samarinda tetap perlu dukungan banyak pihak. Makanya saya tetap melibatkan semua elemen dalam mengambil keputusan. Sapos: Kendala tersulit selama setahun memimpin Kota Samarinda ? SJ: Kalau disebut kendala, nanti dibilang alasan klasik tapi itu bukan menjadi alasan. Kita berbuat semaksimal mungkin karena program kerja dan visi misi lima tahun, ini baru satu tahun. Untuk merealisasikannya diperlukan dukungan masyarakat. Sapos: Pembangunan apa saja yang berhasil dibenahi ? SJ: Untuk pembangunan yang berhasil biar masyarakat menilai. Namun yang menjadi prioritas dan mendasar telah diatasi secara bertahap. Dari masalah jalan rusak, listrik, kesehatan, dan pendidikan. Utamanya dibenahi berkaitan keindahan dan penataan kota. Sapos: Pembangunan infrastruktur sepertinya jalan di tempat? Indikasinya banyak jalan rusak dikeluhkan masyarakat Samarinda. Seperti terlihat pada bebagai demo warga, SMS ke redaksi Sapos. Kapan kira-kira jalan itu akan bagus? SJ: Perbaikan jalan Kota Samarinda tidak bisa diselesaikan satu tahun anggaran, harapannya dua tahun anggaran baru bisa. Kalau satu tahun belum bisa maksimal. Sapos: Meski Samarinda tuntas membayar hutang, sepertinya APBD Samarinda sulit maju dengan Rp 1 triliun untuk pasti untuk biaya tetap, 20 persen untuk dana pendidikan, sisanya belum termasuk asuransi, dll. Estimasi sisa APBD terserap hanya Rp 350 miliar, bisa apa untuk angka demikian, belum dipotong proyek multiyears? SJ: Kita lagi menyusun APBD, untuk infrastruktur dan program lainnya bisa tanyakan ke masing-masing instansi seperti Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kesehatan, dan instansi lainnya. Tanyakan saja untuk apa saja. Sapos: Soal PKL Niaga Selatan, seberapa kuat Pemkot menghadapi penolakan PKL untuk direlokasi ? SJ: Kita tidak bicara kuat-kuatan, kita ingin menjadikan Samarinda menjadi kota yang indah, jangan jadikan kumuh. Makanya Pemkot berkomitmen menata Kota Samarinda dengan dukungan masyarakat. Sapos: Menurut Badan Pemeriksaan Keuangan, Pemkot dalam tiga tahun sangat jelek, apa yang akan dilakukan Pemkot? SJ: Kami sudah membuka diri untuk perbaikan seperti salah satunya sudah ada Pansus LHP BPK. Mari membenahi bersama-sama. Tahun depan jangan lagi APBD defisit, saya tidak mau. Ini harus dilakukan tim anggaran. Sapos: Banyak pengamat menyebut Pak Jaang tidak memiliki kepala dinas mendukung. Indikasinya masih mempertahankan pejabat kabinet lalu. Dari sisi kemampuan banyak keraguan kabinet bapak bisa mengatasi persoalan kota? SJ: Segera dievaluasi. Ini sudah satu tahun. Saya ingin melihat bagaimana kinerja mereka. Apakah baik atau tidak. Tenang saja, itu pasti. dikutuf dari samarunda post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar